Saturday, January 18, 2014

25 PERILAKU ANAK DAN SOLUSINYA

Anak merupakan anugerah terindah dari Allah untuk kami berdua. Bagaimanapun keadaan anak, di mata kami itulah yang terbaik menurut Allah. Pada saat kami menghadapi berbagai permasalahan menyangkut anak, kami selalu berpikiran bahwa kami, sebagai orang tuanya-lah yang salah.

Bagaimanapun juga anak dalam keadaan terbatas, baik fisik, mental maupun pikirnya. Banyak hal yang belum mereka ketahui. Mungkin mereka belum bisa menguasai keadaan, membutuhkan sesuatu, atau belum tahu mana yang benar, maka banyak ulah yang ditampakkan.

Kita sebagai pemimpin anak, harus lebih ngemong, bukan berarti memanjakan dan selalu membantu. Namun layaknya seorang pemimpin kebanyakan, kita dituntut untuk lebih memahami, mengarahkan, membimbing, mengoreksi, serta mengevaluasi kondisi anak. Ibaratnya sebuah pohon, bila ada sebuah ranting muda yang bengkok, kita lebih mudah berupaya untuk meluruskannya kembali, tanpa harus menunggu ranting itu menjadi dahan tua yang mengeras batangnya.
Judul buku "25 PERILAKU ANAK DAN SOLUSINYA" dan bisa anda dapatkan di Toko Buku Online

Sunday, January 5, 2014

MAINAN EDUKATIF

MAINAN EDUKATIF

Jenis mainan yang ada di toko kami adalah permainan Puzzle. Permainan Puzzle selain menyenangkan juga meningkatkan keterampilan anak. Puzzle merupakan permainan yang membutuhkan kesabaran dan ketekunan anak dalam merangkainya. Mental anak juga akan terbiasa untuk bersikap tenang, tekun, dan sabar dalam menyelesaikan sesuatu. Kepuasan yang didapat saat ia menyelesaikan puzzle pun merupakan salah satu pembangkit motifasi untuk mencoba hal-hal yang baru baginya.

Pada kasus lain Anak-anak penderita Autisme, Downsindrome, Maupun Celebral Palsy pada dasarnya sangat suka diberikan mainan selayaknya teman-teman mereka yang hidup secara Normal. Meskipun mereka mempunyai keterbatasan berfikir dan focus, media permainan puzzle sangat di sukai karena warna-warninya Maupun bentuknya. Pola-pola berfikir sebab dan akibat akan mereka dapatkan dalam permainan ini sehingga mereka secara tidak sengaja diarahkan pada fokus dan tujuan tertentu. Pola Sebab akibat ini akan mempengaruhi tindakan mereka sehingga kemandirian, sosialisasi dan interaksi dalam kehidupan nyata akan terbentuk pada diri mereka.

Manfaat bermain puzzle antara lain:

1.Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus
Keterampilan motorik halus pada dasarnya adalah kemampuan anak menggunakan otot-otot kecilnya khususnya tangan dan jari-jari tangan.Untuk anak dibawah 3 tahun direkomendasikan banyak mendapatkan latihan keterampilan motorik halus.Dengan bermain puzzle tanpa disadari anak akan belajar secara aktif menggunakan jari-jari tangannya.Perhatikan cara anak-anak memegang bagian puzzle akan berbeda dengan caranya memegang boneka atau bola. Memengang dan meletakkan puzzle mungkin hanya menggunakan dua atau tiga jari, sedangkan memegang boneka atau bola dapat dilakukan dengan mengempit di ketiak (tanpa melibatkan jari tangan) atau menggunakan kelima jari dan telapak tangan sekaligus.

2.Meningkatkan Keterampilan Kognitif
Keterampilan kognitif berkaitan dengan kemampuan anak anda memecahkan masalah. Puzzle adalah permainan yang menarik. Dengan bermain puzzle anak akan mencoba memecahkan masalah yaitu menyusun balok-balok kayu sehingga menjadi bentuk yang sempurna. Pada tahap awal mengenal puzzle, mereka mungkin mencoba untuk menyusun gambar puzzle dengan cara mencoba memasang-masangkan bagian-bagian puzzle tanpa petunjuk. Dengan sedikit arahan dan contoh, maka anak sudah dapat mengembangkan kemampuan kognitifnya dengan cara mencoba menyesuaikan bentuk, menyesuaikan warna, atau logika. Contoh usaha anak menyesuaikan warna misalnya warna merah dipasangkan dengan warna merah. Contoh usaha anak menggunakan logika, misalnya bagian gambar roda atau kaki posisinya selalu berada di bawah.

3.Meningkatkan Keterampilan Sosial
Keterampilan sosial berkaitan dengan kemampuan berinteraksi dengan orang lain. Puzzle dapat dimainkan secara perorangan. Namun puzzle dapat pula dimainkan secara kelompok. Permainan yang dilakukan oleh anak-anak secara kelompok akan meningkatkan interaksi sosial anak. Dalam kelompok anak akan saling menghargai, saling membantu dan berdiskusi satu sama lain. Jika anak bermain puzzle di rumah orang tua dapat menemani anak untuk berdiskusi menyelesaikan puzzlenya, tetapi sebaiknya orang tua hanya memberikan arahan kepada anak dan tidak terlibat secara aktif membantu anak menyusun puzzle.

4.Melatih Logika.
Membantu melatih logika anak. Misalnya betuk muatan pada kereta api barang. Anak dilatih menyimpulkan bagaimana sesuai logika, muatan akan tertata rapi di atas kereta api.

5.Melatih koordinasi mata dan tangan.
Puzzle dapat melatih koordinasi tangan dan mata anak untuk mencocokkan keping-keping balok yang mempunyai ukuran yang tidak sama sehingga membantu anak mengenal dan menghapal bentuk semula.

6.Melatih kesabaran.
Bermain puzzle membutuhkan ketekunan, kesabaran dan memerlukan waktu untuk berfikir dalam menyelesaikan tantangan.


Peran orang tua sangatlah penting bagi perkembangan intelegensi dan mental anak. Tentunya dalam bermainpun haruslah sabar dalam mendampinginya. Jika si anak sudah mulai bosan maka tawarkan untuk istirahat dahulu sebelum melanjutkan sesi bermain selanjutnya. Kami sangat yakin proses ini akan menghasilkan kemampuan yang luar biasa bagi tumbuh kembang mental maupun psikis anak.